Di balik kesuksesannya, personel 'Ungu' ini pernah hidup susah.
Ungu Band (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Band 'Ungu' selalu menjadi
band idaman yang album-albumnya selalu dinanti para penggemar setianya.
Tapi, banyak cerita pahit yang dialami para personelnya, sebelum band
Ungu ini terbentuk.
Salah satunya adalah seperti yang dialami
pria pemilik nama lengkap Franco Medjaya atau yang akrab disapa Enda
'Ungu', yang sebelumnya pernah merasakan masa-masa sulit, saat masih
jadi pengamen jalanan di daerah Blok M dan sekitar Manggarai.
Kepada
sejumlah wartawan saat ditemui di 'Konser Satu Cinta Indonesia RCTI',
Kemayoran, Jakarta Pusat, baru baru ini, Enda menceritakan masa sulitnya
ketika hidup di jalanan.
"Dulu saya pengamen jalanan, naik bis
turun angkot, saya datangi setiap sudut jalanan, banyak suka dukanya
waktu itu. Saya pernah diusir, dan paling maksimal saya hanya dikasih
receh yang nggak seberapa, tapi saya terima dengan ikhlas," ujar Enda,
di Kemayoran, beberapa waktu lalu.
Enda mengaku kisah hidupnya
beberapa tahun lalu itu, merupakan masa-masa pahit baginya. Ia juga
harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan sekolah.
"Sekolah
bagi gue bukan tujuan penting saat itu, gue lebih pilih musik, karena
gue yakin hidup gue di musik. Walau sebelumnya saya sempat kuliah, tapi
saya nggak teruskan. Saya sudah putuskan saat itu saya mau bermusik. Ini
jalan saya, apapun yang terjadi itu sudah rezeki saya," ujar gitaris
Ungu tersebut.
Enda juga menuturkan, pada waktu itu sangat sulit
memenuhi kebutuhan hidupnya terutama untuk mencari makan. "Saya pernah
nggak makan seharian, paling makan cuma dikit, karena saat itu memang
susah sekali cari uang. Saya cuma yakin saat itu roda pasti berputar
kalau saya mau berusaha," ujarnya.
Meski didera dengan keadaan
yang sulit, Enda tidak pernah berniat mencari uang dengan cara tidak
halal. Ia selalu berusaha tidak menyusahkan orang lain. Enda juga
berucap, pengalaman masa-masa sulit ini dirasakannya bersama Pasha.
"Yang
penting prinsip saya, nggak mau nyolong dan nggak nyusahin orang. Saya
pernah tidur di taman, sengsara banget deh, tapi saya jalani dengan
sabar. Itu sekitar tahun 1997-1998," ucap pria beranting ini. (pet)
Enda
merasa bersyukur dengan kehidupannya yang kini sudah berubah pesat.
Saat ini, dirinya bisa menghidupi sang istri, Eka Wilestari dan putrinya
Azahra dengan layak dan berkecukupan.
"
Alhamdulillah, sekarang bisa memberi makan orang lain, tapi
saya tetap bersyukur dan mau berusaha lebih baik lagi dalam membuat
karya-karya untuk Ungu," ucapnya menambahkan. (pet)