Menjadi
juara umum tanpa medali emas cabang olah raga bagai sayur tanpa garam
untuk Indonesia. Penantian 20 tahun untuk membawa emas dari sepak bola
ternyata belum membuahkan hasil, Indonesia harus mengakui ketangguhan
Malaysia dan puas dengan medali perak.
Kekecewaan
yang mendalam juga dirasakan ketua PSSI, Djohar Arifin. Menurut Djohar,
wasit asal jepang Minoru Toju banyak mengambil keputusan yang tidak
tepat.
"Kami
merasa dalam pertandingan kemarin, ada yang aneh atas kepemimpinan
wasit. Dua gol dianulir dan handsball di kotak penalti," kata Djohar
seperti dikutip dari vivanews (23/11).
Walaupun
tidak akan merubah hasil, dalam waktu dekat protes akan dilayangkan
kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Asosiasi Sepakbola Asia
(AFC)., Djohar berharap laporannya nanti bisa menjadi pelajaran bagi
semuanya.
Kekalahan
ini tentu menjadi cambuk untuk meraih hasil yang lebih baik lagi. Salah
satu program yang akan dilakoni PSSI adalah memperbanyak intensitas
timnas melakukan partai ujicoba dengan negara-negara kuat. PSSI juga
akan membenahi regenerasi pemain di dalam timnas dan pembinaan usia dini
sepak bola Indonesia.
"Hal
ini penting untuk membangun pondasi tim yang kuat di masa yang akan
datang," ujar Djohar seperti dikutip suaramerdeka, Selasa (22/11).
Tuntutan
menjadi wasit dalam pertandingan puncak memang berat. Apalagi jika tim
tuan rumah ikut bertanding. Semoga FIFA dan AFC bisa memberikan
keputusan yang terbaik bagi PSSI dan wasit Minoru Toju.
1 comments:
Hi dengan saya lagi mas/mba.
Iya nih kebetulan saya melihat dan menonton sendiri babak Final sepakbola antara Timnas Garuda Muda Indonesia VS Timnas Muda "harimau malaya" Malaysia.
Memang saya juga liat wasit tidak tegas dalam menindak pelanggaran yang dilakukan pemain Malaysia terhadap pemain kita seperti Okto Maniani, Patrich dll. Namun kita juga harus sportif dan berjiwa besar mengakui keunggulan dan kehebatan Malaysia yang memang jauh lebih siap dalam Adu Finalti itu.
Kita memang kalah dalam laga Final Sepakbola Timnas Garuda dengan Timnas Malaysia. Tapi toh kita JUARA UMUM. Mengapa kita tidak syukuri yang satu itu.
Asep Haryono
www.pontianakpost.com
www.asepharyono.com
Post a Comment