"Lee Kwang Soo..your my favorit at this episode ^^b"
[Sinopsis City Hunter Episode 5]
Jin
Pyo mulai mengarahkan senapannya ke arah Yong Hak, namun tak
disangkanya lampu dipadamkan. Jin Pyo tetap mengarahkan senapannya.
Sedang
di restoran keluarga Yong Hak panik. Na Na menyuruh mereka untuk tidak
panik dan menyuruh mereka untuk bersembunyi di bawah meja. Jin Pyo tidak
tahu. Na Na tetap siaga, dan sebuah titik sinar laser tengah berada di
dahinya. Na Na diam. Sebuah peluru melesat menuju ke arah Na Na.
Yoon
Sung yang tiba sudah mengetahui keberadaan Jin Pyo namun dia berlari ke
arah restoran. Peluru melesat, Na Na terjatuh karena terjangan Yoon
Sung. Semua orang semakin panik karena terjadi penembakan. Terutama Na
Na, yang tentu saja dia tidak melihat wajah Yoon Sung. Sebelum Na Na
menyadarinya, Yoon Sung melesat pergi. Kalung pelurunya terjatuh.
Yoon
Sung belari ke gedung Jin Pyo berada. Jin Pyo yang tahu bahwa misinya
gagal segera melarikan diri saat dilihatnya para polisi dan tim SWAT
telah datang mengepungnya.
Jij
Pyo mulai terdesak namun dia melangkah tetap tenang. Anggota SWAT mulai
memasuki gedung dimana Jin Pyo berada. Jin Pyo masuk ke dalam elevator,
menuju lantai 5.
"Blok seluruh pintu keluar dan cek semua elevator lantai pertama"perintah ketua tim SWAT.
Sebuah
goncangan mengejutkan Jin Pyo. Ternyata elevator telah dipindah ke
sistem pengaturan dari pusat kendali sehingga Jin Pyo tidak mampu keluar
dan langsung menuju ke lantai dasar langsung.
Jin
Pyo sadar tidak ada jalan lain selain menghadapi mereka. Jin Pyo pun
menyiapkan senjata sementara itu tim SWAT sudah mengepung elevator
dengan posisi siap menembak.
Tiba-tiba
dari atas sebuah tangan terulur, Jin Pyo terkejut dia adalah Yoon Sung
yang berniat menolong ayahnya. Tersirat jelas di mata Yoon Sung walau
mereka tidak sependapat, Jin Pyo sudah dianggapnya ayah. Jin Pyo
menerima uluran tangan Yoon Sung.
Pintu elevator terbuka namun kosong. Yoon Sung dan Jin Pyo naik ke atas dengan kabel elevator untuk melarikan diri.
Di
luar Shik Jong telah menunggu dengan mobil agar kedua mampu lari.
Awalnya penjaga melihat mobil yang ditumpangi Yoon Sung dan Jin Pyo dan
langsung melapor ke Tim SWAT. Akan tetapi saat mereka akan mengejar,
mereka dikesalkan dengan seorang pria membuat kekacauan sehingga
menghalangi mobil tim SWAT untuk mengejar keduanya.
Di mobil, Yoon Sung, Jin Pyo dan Shik Joong akhirnya berkumpul lagi.
Jin Pyo : "Aku ingin bertanya satu hal, apa kau yang memadamkan lampu?"
Yoon Sung mengiyakan.
Jin Pyo : "Kita sudah sepakat siapa yang mengetahui orang kedua terlebih dahulu maka dia yang akan membereskannya?"
Yoon Sung : "Yang aku tahu untuk mendapatkan satu hasil harus menyesuaikan dengan keadaan, itu yang aku pelajari dari dirimu!"
Jin
Pyo diliputi amarah karena Yoon Sung lah yang menggagalkan rencananya.
Shik Jong berusaha menenangkan kedua, namun tak mempan.
"Aku baru saja menyia-nyiakan kesempatan untuk menghabisi musuhku! Kau menghancurkan semuanya!"geram Jin Pyo.
"Jika
kau membunuh Seo Yong Hak lalu setelah itu apa? Apa semuanya akan
berakhir hanya dengan dendam? Jika kita membunuh Yong Hak sekarang maka
orang berfikir dia dibunuh karena pemilihan, dan aku khawatir dirinya
yang sebenarnya tetap akan tersembunyi!"
Yoon
Sung berfikir jika Yong Hak mati karena pembunuhan maka media akan
mengenal dia sebagai martir* karena membela negaranya yang demokrasi.
Jin Pyo tampak merenungi perkataan Yoon Sung yang masuk akal.
"Jadi, apa kau akan menyerah sekarang?"tanya Jin Pyo pada akhirnya.
"Jika aku menyerah maka tidak seharusnya aku memulai segalanya! Ayah aku mohon bantulah aku".
"Jika aku menyerah maka tidak seharusnya aku memulai segalanya! Ayah aku mohon bantulah aku".
Kim
Na Na melihat sebuah kalung yang berbandulkan peluru, lalu memungutnya.
Dia tahu kalung itu milik orang yang menyelamatkannya. Namun siapa dia?
Eun Ah menghampirinya, Na Na buru-buru menyembunyikannya.
Yoon
Hak dan keluarganya di bawa ke rumah sakit. Istrinya lega karena mereka
selamat dari serangan. Akan tetapi anak dari Yon Hak malah berharap
dirinya untuk terkena tembakan agar dirinya terhindar dari wajib
militer!
Yon
Hak tentu saja emosi kepada putranya karena dirinya dulu dimulai dari
prajurit biasa sehingga mampu menjadi mentri Pertahanan. Mereka sempat
beradu pendapat, namun istri Yon Hak melerai.
Sepetinya anak Yon Hak memang anak manja dan tipikal anak yang tidak biasa hidup susah.
Yon
Hak kembali ke gedung Blue House, dan berpapasan dengan Na Na dan Eun
Ah. Yon Hak pun mengucapkan terimakasih karena berkat mereka dirinya
selamat. Ah, itu sudah tugas dari bagian pengawal, kerja bagus kalian
mampu mengendalikan dengan baik! Yon Hak mengira ini pekerjaan Korea
Utara karena dirinya berniat mencalonkan diri sebagai Presiden
mendatang.
Asisten
Yong Hak menginterupsi Yon Hak, akan lebih baik jika memperlihatkan
kepada publik rasa sakit yang anda alami? Na Na mendengarnya dan hanya
tersenyum ironis. Asisten Yong Hak menyarankan agar ke rumah sakit
terlebih dahulu agar image-nya sedikit terekspos.
Sementara itu di kediaman Yoon Sung, dia sedang berhadapan dengan ayahnya, Jin Pyo.
Jin Pyo : "Baiklah aku akan membantumu, bagaimanapun kita memiliki tujuan dan dendam yang sama".
Yoon Sung tertegun sekaligus senang.
Shik Joong : "Ahh. Ini namanya 2 kepala lebih bagus daripada satu!"
Jin
Pyo : Seo Yong Hak sebagai Menteri pertahanan yang dikenal akan
tanggungjawab akan produksi senjata. Seorang yang sangat terhormat, dan
salah satu kandidat terkuat dalam pemilihan. Dia bukan seperti Lee Kyung
Hwan.
Yoon Sung : "Semakin kuat lawan semakin manis kemenangannya! Ada satu cara, sepatu tentara!"
Jin Pyo tidak mengerti maksud Yoon Sung, sepatu tentara? Karena kualitas sepatu yang buruk, para tentara kecewa.
Shik Jong : "Bukankah dengan mengganti perusahaan maka masalah akan terselesaikan?"
Yoon Sung : "Seo Yong Hak ditetapkan sebagai perwakilan perusahaan".
Jin Pyo : "Itu akan sangat sulit dirubah walaupun dia seorang Mentri pertahanan. Sepertinya kita akan menang!"
Yoon
Sung pun menginformasikan kepada Jin Pyo bahwa ketiga anak Yong Hak
mangkir dari tugas wajib militer. Shik Jong terkejut dan mengira
anak-anak Yong Hak memang tidak mampu karena kondisi kesehatan.
Sepulangnya
dari Yoon Sung, Jin Pyo hanya ditemani anak buahnya yang sama-sama
bertujuan ingin balas dendam. Apa kau hanya akan membiarkannya dia
mengurus semuanya? Jin Pyo berfikir sejenak, "bagaimanapun saat waktunya
tiba, aku akan mengurusnya dengan cara ku!"ucap Jin Pyo.
Keesokan
harinya di ruangan pengawal Blue House, kepala pengawal menjelaskan
kepada seluruh pengawal Blue House untuk tetap waspada karena mereka
tidak tahu kapan bahaya akan datang.
Jadikan
kalian sebagai tameng dari peluru! Lantas kepala pengawal pun memuji
tindakan Na Na dan Eun Ah yang mampu melindungi staff pemerintah. Dan
merekapun perlu meningkatkan keamanan karena pemilihan yang semakin
dekat.
Di
kantor kejaksaan, Young Joo melaporkan kepada atasannya mengenai kasus
Lee Kyung Hwan. Young Joo pun mengatakan bahwa karir Lee Kyung Hwan
berakhir begitu saja.
Atasannya
pun menanyakan masalah identitas pengirim ‘paket’ ke kantor Kejaksaan
yang ternyata ‘paket’ Lee Kyung Hwan. Lalu menyerakan sebuah surat
berisi dari Lee Kyung Hwan. "Sepertinya itu berisi dari rincian bukti
berkaitan dengan masalah korupsi"ucap atas Young joo.
Young
Joo pun berfikir bahwa peristiwa penembakan Yong Hak berkaitan dengan
kasus Kyung Hwan. Young Joo pun diperintahkan untuk menyelidiki secara
diam-diam.
Young
Joo melihat rekaman CCTV saat pelaku penembakan Yong Hak kabur. Jin Pyo
tidak terekam secara jelas, dan tidak terdapat bukti sidik jadi karena
sudah tercampur dengan orang banyak. Young Joo melihat Jin Pyo memencet
tombol elevator dan berfikir pasti terdapat jejak sidik jarinya!
Salah seorang staff memberikan undangan pesta ulang tahun untuk Young Joo.
Di Blue House, Na Na berpapasan dengan Yoon Sung.
"Aku mendengar aksi hebat kemarin, bahkan ada bekas luka di wajahmu terlihat cukup cantik"ucap Yoon Sung yang dianggap Na Na sebuah olokan.
"Aku mendengar aksi hebat kemarin, bahkan ada bekas luka di wajahmu terlihat cukup cantik"ucap Yoon Sung yang dianggap Na Na sebuah olokan.
"Aku hanya melakukan tugas seorang pengawal!"jelas Na Na.
"Apa kau seorang wanita? Apa kau tidak takut akan bekas luka? Ah benar akan lebih baik seorang pengawal memiliki wajah galak".
"Orang yang menganggap sebuah lelucon tentu saja aku harus memasang tampang ganas!"sengit Na Na kesal.
Saat
akan berlalu, Na Na diberi sebuah surat dari pengadilan mengenai
penyitaan rumahnya. Na Na panik lalu tanpa mengindahkan Yoon Sung
berdiri di dekatnya, Na Na langsung berlari.
Na
Na lalu menelepon seorang kenalannya di staff kejaksaan yang rupanya
bawahan Young Joo. Na Na meminta saran dari dirinya. Na Na furstasi
karena tidak ada solusi lain, dan rumah Na Na sebentar lagi akan
dieksekusi. Yoon Sung dari kejauhan mendengarnya lalu menelepon Shik
Joong.
Sedang
Staff Young Joo yang sedang berbicara dengan Na Na menyabarkan Na Na
dan mengajak dia untuk tinggal bersama. Young Joo pun yang tidak sengaja
mendengarnya bergegas pergi.
Ternyata
Young Joo pergi ke pemilik rumang Na Na yang baru, Yooung Joo mencoba
membujuk pemilik rumah untuk menjual rumah Na Na kepada dirinya, namun
pemilik bersikeras tidak akan melepasnya.
"Apa kau benar tidak ingin membelinya? Aku akan menambahkan pembayarannya"bujuk Young Joo. Namun tetap gagal, dia pergi karena ada panggilan tugas.
"Apa kau benar tidak ingin membelinya? Aku akan menambahkan pembayarannya"bujuk Young Joo. Namun tetap gagal, dia pergi karena ada panggilan tugas.
Pada
saat itulah Shik Joong datang disaat Young Joo pergi. Tentu saja Shik
Jong datang dengan sekoper uang untuk membeli rumah Na Na. Pemilik
jengkel karena berulang-ulang kali banyak orang yang ingin membelinya!
Pemiliknya tetap bersikeras untuk tidak menjualnya, Shik Jong pun
mengeluarkan segepok uang. Pemilik merasa di atas angin lalu menjualnya
mahal, Shik jong pun mengeluarkan uang sekoper tentunya dengan sedikit
gertakan! Maka terjualah!
Yooung
Joo yang gagal membeli rumah Na Na lantas mengirim surat kepada Na Na
dan tentunya dengan identitas lain, 'Daddy Long Legs'. (?)
Na
Na-sshi, apa kau baik-baik saja? Saat menemui kesulitan maka ingatlah
kalimat jangan pernah takut akan kegelapan, karena tidak jauh dari
dirimu ada sebuah cahaya.
Young
Joo pun mendatangi Soo Hee dan memperlihatkan surat undangan pesta
ulang tahun, merekapun mengenang kembali masa-masa dulu.
"Kau akan menemui Kim Na Na bukan? Aku mengundangnya kemari karena ingin memberinya sesuatu"ucap Soo Hee. Young Joo terkejut.
Sedangkan
Na Na bersama Yoon Sung sedang mengucapkan salam perpisahan dengan dua
anak kecil yang dulu diselamatkan mereka berdua. Akhirnya ayahnya
menjemput mereka. Salah satu anak kecil memberikan hadiah khusus untuk
Na Na dan Yoon Sung, sebuah plester untuk Na Na dan Pororo untuk Yoon
Sung.
Yoon Sung memandang Pororo dengan heran.
"Terimalah kebaikannya, bahkan itu milik dia yang berharga"ucap Na Na. Lalu Yoon Sung pun menahan Na Na saat hendak pergi dan membuat wajah Na Na dan Yoon Sung begitu dekat.
"Terimalah kebaikannya, bahkan itu milik dia yang berharga"ucap Na Na. Lalu Yoon Sung pun menahan Na Na saat hendak pergi dan membuat wajah Na Na dan Yoon Sung begitu dekat.
Yoon
Sung lalu mengambil plester yang diberikan anak kecil tadi dan
menempelkannya ke wajah Na Na yang terluka. Na Na gugup akan kedekatan
mereka. Yoon Sung pun demikian, lalu mereka saling memandang.
Yoon
Sung pun melepas wajah Na Na. "Bukankah aku sudah bilang memakai
plester pasti tidak akan menimbulkan bekas, Kim Na Na apa kau pikir
wajahmu adalah senjata? Apa kau ingin memperlihatkan betapa kerasnya kau
bekerja?"ucap Yoon Sung yang bernada sarkastik untuk menutupi
kegugupannya.
"Aku paling benci wanita sepertimu, yang tidak tahu melindungi diri sendiri, tidak tahu cara berpakaian". Na Na semakin kesal.
"Lee Yoon Sung! Apakah aku tahu cara melindungi diri atau cara berpakaian aku rasa tidak ada alasannya aku mendengarkannya dari dirimu!". Na Na mencerocos sendiri lalu dihentikannya karena merasa tidak ada gunanya.
"Lee Yoon Sung! Apakah aku tahu cara melindungi diri atau cara berpakaian aku rasa tidak ada alasannya aku mendengarkannya dari dirimu!". Na Na mencerocos sendiri lalu dihentikannya karena merasa tidak ada gunanya.
Yoon
Sung lagi-lagi tidak tahu cara untuk bersikap yang wajar di hadapan Na
Na maka Yoon Sung selalu bersikap mengesalkan di depan Na Na.
Na
Na akan masuk ke rumahnya saat tukang pos memberikan surat untuknya. Na
Na segera tersenyum saat membaca siapa pengirimnya. Na Na mengurungkan
niatnya untuk masuk alih-alih pergi tanpa mengindahkan Yoon Sung.
"Ya, Kim Na Na kemana kau akan pergi?". Yoon Sung pun mengejar Na na.
Yoon
Sung mengikuti Na Na yang berjalan kaki sedang Yoon Sung mengendarai
mobilnya. Na Na benar-benar kesal dengan sikap Yoon Sung dan memintanya
pergi.
"Apa yang kau lakukan kenapa kau mengikutiku?!"teriak Na Na.
"Aku hanya mengikuti sistem GPS"ucap Yoon Sung beralasan.
"Aku hanya mengikuti sistem GPS"ucap Yoon Sung beralasan.
Na
Na akhirnya tiba ditempat Soo Hee tepat saat dia keluar dari kliniknya.
Yoon Sung pun mengenali Soo Hee, Na Na heran kenapa mereka bisa kenal?
"Unni, kau tahu orang ini?"tanya Na Na.
"Ya, waktu lalu aku menerima bantuannya saat kesuliatan, jika bukan karena Lee Yoon Sung mungkin akan terjadi sesuatu masalah"ucap Soo Hee yang diikuti dengan wajah tidak percaya Kim Na Na.
"Ya, waktu lalu aku menerima bantuannya saat kesuliatan, jika bukan karena Lee Yoon Sung mungkin akan terjadi sesuatu masalah"ucap Soo Hee yang diikuti dengan wajah tidak percaya Kim Na Na.
"Ah, tidak. Aku kesini karena ingin memelihara hewan peliharaan makanya datang ke klinik ini" lagi-lagi Yoon Sung beralasan.
Na
Na lagi-lagi cuek dengan Yoon Sung dan menunjukan surat yang
diterimanya kepada Soo Hee. Tampak Na Na begitu senang. Yoon Sung
langsung masam.
Tulisannya bagus
bukan, aku paling suka dengan kalimatnya ini, "jangan takut akan
kegelapan". Senyum Na Na benar-benar mengembang.
"Kalimat
seperti itu biasanya digunakan laki-laki untuk menggaet seorang wanita,
jika aku yang mengunakannya pasti berhasil"ucap Yoon Sung sinis.
"Lee Yoon Sung!"teriak Na Na.
"Ah, ya,ya lanjutkan saja"ujar Yoon Sung.
"Lee Yoon Sung!"teriak Na Na.
"Ah, ya,ya lanjutkan saja"ujar Yoon Sung.
Tiba-tiba
Young Joo keluar dari klinik, Na Na tidak mengangka dia bisa kenal
dengan Soo Hee. Rupanya mereka telah berteman lebih dari 10 tahun. Young
Joo pun memperhatikan luka di pipi Na Na. Lalu Na Na menjelaskan bahwa
itu bekas saat menjalankan tugas.
Soo
Hee pun mengatakan kepada Young Joo mengenai Na Na yang menunjukan
surat dari Paman berkaki panjang kepada dirinya. Soo Hee jelas sengaja
karena dirinya tahu Young Joo yang mengirimnya. Lalu Yoon Sung pun
mengejek isi suratnya. Young Joo merasa tersinggung. Soo Hee pun
menyelanya dan mengajak mereka masuk minum teh.
Mereka
duduk bertiga, Yoon Sung meminta surat Na Na karena ingin membacanya.
Na Na jelas menolak. Young Joo salah tingkah. Yoong Sun menyalakan tv
untuk saat siaran berita mengenai seorang politikus yang rupanya ayah
Young Joo.
Ingatan Na Na langsung ke masa kecilnya saat terjadi kecelakaan hebat. Na Na gugup karena syok dan mematikan saluran tv.
Young Joo : "Kau kenapa?"
Na Na : "Aku benar-benar tidak suka dengan Kim Jong Shik".
Air muka Young Joo berubah drastis saat nama ayahnya disebut, Yoon Sung menyadarinya begitu juga Soo Hee.
Mereka
akhirnya pulang dan sempat terjadi saling rebut untuk mengantar Kim Na
Na. Yoon Sung tidak mau mengalah dia tetap memaksa untuk mengantar
pulang Na Na, namun Na Na akhirnya lebih memilih untuk pergi bersama
Young Joo. Yoon Sung jelas kelas.
"Apa kau teman Na Na?"tanya Soo Hee setelah melihat kejadian barusan.
"Ah , kami bekerja di tempat yang sama namun beda departemen"jelas Yoon Sung yang langsung melesat pergi.
"Ah , kami bekerja di tempat yang sama namun beda departemen"jelas Yoon Sung yang langsung melesat pergi.
Young
Joo mampir ke toko untuk membeli plester yang tidak meninggalkan bekas
untuk Na Na, semula Na Na bersikeras itu tidak perlu. Young Joo
mengambil plester yang tadinya ditempel Yoon Sung. Na Na tersenyum
menerima kebaikan Young Joo.
Sedang
tidak jauh Yoon Sung melihat mereka berdua seakan tidak percara dan
hanya tertawa sinis bercampur kesal, dia melempar plester yang persis
sama yang dibeli Young Joo.
Na
Na masuk ke mobil Young Jo dan mendadak bertanya mengenai peristiwa
kecelakaan mobil. "Apa ada kemungkinan akan ada invetigasi ulang?"tanya
Na Na dan diikuti rasa tertegun Young Joo.
"Aku rasa tidak bisa"balas Young Joo enggan.
"Kasusnya sudah ditutup, kejaksaan dan pihak polisi tidak bisa melakukan penyelidikan lagi"lanjut Young Joo.
"Kasusnya sudah ditutup, kejaksaan dan pihak polisi tidak bisa melakukan penyelidikan lagi"lanjut Young Joo.
Na
Na mendadak muram. Young Joo tahu kasus kecelakaan itu berkaitan dengan
ayahnya. "Namun akan lain jika salah satu keluarga naik banding ke
pengadilan tinggi"jelas Young Joo. Dan Young Joo pun menjelaskan butuh
waktu lama untuk mengetahui hasilnya.
Na
Na paham. Ada sesuatu yang ingin aku ungkap kebenarannya, waktu itu
aku masih muda sehingga tidak bisa membantu apapun, kenang Na Na dengan
nada sedih. Young Joo menahan perasaan bersalahnya. Namun Young Joo
berjanji akan membantunya.
Na Na kembali ke rumahnya, termenung mengingat kejadian di masa lalu. Saat keluarganya kecelakaan.
"Jika bukan karena orang itu maka kita masih bisa berkumpul"ucap Na Na sedih. Dia melihat artikel yang berisi orang yang menyebabkan semuanya. Dia adalah ayah Young Joo.
"Jika bukan karena orang itu maka kita masih bisa berkumpul"ucap Na Na sedih. Dia melihat artikel yang berisi orang yang menyebabkan semuanya. Dia adalah ayah Young Joo.
Na
Na membuka kotak surat yang berisi kumpulan surat yang dikirimkan oleh
'Daddy Long Legs'-nya, dan tersenyum melihat semua kumpulan surat-surat
itu. Setelah itu dia memandang foto nya bersama ayah ibunya.
"Ayah
Ibu, sejauh ini aku baik-baik saja dan aku akan melakukannya lebih baik
lagi di masa depan"ucap Na Na di depan foto kedua orang tuanya.
Tiba-tiba ada sms masuk ke HP Na Na dari Yoon Sung.
Apakah kau sudah tidur?
Na Na tidak menjawab pesan Yoon Sung dan mengacuhkannya. Lalu sebuah pesan masuk lagi.
"Kau benar-benar sudah tidur ya?"
"Aish, orang ini"ucap Kim Na Na jengkel. Sebuah pesan masuk lagi.
Kau terlihat lebih cocok menggunakan plester pororo
Kim
Na Na langsung melihat sekeliling rumahnya, heran kalau Yoon Sung
mengetahui dia sudah tidak memakai plester bergambar pororo.
Di rumah Yoon Sung memegang HP nya.
"Kim Na Na-ssi, balas smsnya?"ucapnya sendiri sambil memandangi HP-nya.
"Balas,balas,balas, huh..masih juga tidak dibalas"ujar Yoon Sung kesal yang akhirnya melempar Hpnya di kursi.
Shik Joong datang dan menyuruh Yoon Sung untuk menyalakan TV nya. Ternyata Jin Pyo ingin berbicara dengan Yoon Sung melalui Teleconfrence. Jin Pyo menanyakan pada Yoon Sung apakah Yoon Sung sudah mengetahui informasi tentang Seo Yong Hak.
Yoon
Sung mengatakan kalau baru-baru ini Seo Yong Hak sekali lagi menentang
untuk mendatangkan senjata karena masalah ini cacat. Yoon Sung
mengatakan bahwa pertama kali senjata didatangkan dari MARS Inc. Namun
Ketika Seo Yong Hak adalah menteri pertahanan nasional, militer mereka
mendatangkan senjata dari MARS Inc. "Lantas kenapa Seo Yong Hak
tiba-tiba memutuskan mengubah sikapnya?"
Yoon
Sung mengungkapkan kalau ketua MARS Inc. sudah dijadwalkan akan
melakukan perjalanan ke Korea selama 3 hari, dan Yoon Sung akan
mengambil kesempatan untuk mencari tahu pada saat itu.
Jin
Pyo menanyakan apakah Yoon Sung sudah makan, Yoon Sung menjawab kalu
dia sudah makan dan menanyakan balik ke Jin Pyo. Jin Pyo sedikit
mengeluh karena cuaca yang sering hujan membuat kakinya athritis. Jin
Pyo memutuskan sambungan.
Shik
Joong mengatakan pada Yoon Sung kalau sekarang Jin Pyo sudah menua
karena dulu dia sama skali tidak pernah mengeluhkan rasa sakit. Ketika
Yoon Sung menyentuh lehernya dia baru menyadari kalau kalungnya hilang.
Di Rumah Kim Na Na yang akan pergi tidur memandang kalung yang ditemukannya pada saat kejadian penembakan Seo Yong Hak.
Chun
Jae Man dan Seo Yong Hak bertemu mreka membicaraan tentang orang yang
berusaha membunuh Seo Yong Hak. Seo Yong Hak mengatakan bahwa Lee Kyung
Wan ditahan oleh kejaksaan, di lehernya ditemukan kalung militer. Chun
Jae Man mengatakan bahwa bukankah itu adalah kalung yang digunakan oleh
para tentara yang hilang. Seo Yong Hak mengetahuinya dari Departemen
Pertahanan.
"Itu tampak seperti
milik pasukan khusus yang keberadaannya tidak diketahui, yang menghilang
pada bulan Oktober tahun 1983"ujar Seo Yong Hak.
"Oktober 1983?"tanya Jae Man meyakinkan.
"Ya, benar. Kita merancang sebuah rencana terhadap rencana kita sendiri"ujar Seo Yong Hak.
"Waktu itu Oktober 1983? Peristiwa Aung San 9 Oktober 1983?"ucap Chun Jae Man.
"Aku lupa tentang itu"ujar Seo Yong Hak.
"Terdapat 21 prajurit yang mati saat itu?" Chun Jae Man.
"Jika
kita tidak segera menghentikannya, kita harus segera menghabisi mereka.
21 orang yang kita kirim pada waktu itu, kita menghabisinya. Jika
insiden itu sampai diketahui poblik, kau dan aku...kita berdua
tamat"ujar Seo Yong Hak
Chun
Jae Man berada di dalam mobil bersama salah satu orang kepercayaannya.
Dia mengatakan bahwa ketika perayaan, Lee Kyug Wan bertemu dengan dua
orang anak kecil dan ketika itu City Hunter muncul. Chun Jae Man meminta
orang kepercayaannya untuk menyelidiki anak-anak tersebut karena
menurutnya sudah tidak mungkin menemukan dua puluh satu prajurit yang
hilang itu.
Di
Blue House, Presiden sedang menikmati suasana taman dan teringat
tentang kejadian dimana Jin Pyo menemui dirinya dan mengancam kalau Jin
Pyo tidak akan membiarkannya hidup tenang dan juga teringat tentang
perkataan Ibu Yoong Sung yang berkata bahwa 28 tahun yang lalu Jin Pyo
telah mengambil anaknya dan menghilang.
Kemudian
putrinya Da Hye menghampirinya. Presiden menebak pasti ada sesuatu yang
putrinya inginkan jika Da Hye menginginkan sesuatu. Da Hye mengatakan
kalau dia sangat buruk dalam pelajaran dasar dan dia meminta ayahnya
untuk meminta Lee Sung Yoon menjadi tutornya, merajuk lebih tepat
istilahnya.
Para
pengawal dan pegawai komunikasi sedang berlatih Judo bersama. Shin Eun
Ah dan Go Ki Joon yang berpasangan untuk latihan, Ki Joon yang berusaha
keras untuk menjatuhkan Eun Ah tidak berhasil, malah Eun Ah menyerangnya
tanpa ampun.
Di
sisi lain Yoon Sung dan Na Na berpasangan dalam latihan. Na Na yang
berusaha mengajari dan membuat Yoon Sung jatuh tidak berhasil.
"Ketika seorang sedang mengajari, sebaiknya kau mendengarkan dengan baik"ujar Na Na kesal.
"Aku bukan anggota pengawal, mengapa aku harus mempelajari ini?"jawab Yoon Sung acuh.
"Apa kau pikir kau bekerja di organisasi biasa? Apa kau tidak tahu pentingnya organisasi ini?"ujar Na Na.
"Itulah sebabnya kau harus melindungiku"ujar Yoon Sung.
"Ahh..sungguh.
Tidak dapat diprediksi. Seseorang menyelidiki tentang malam itu untuk
menangkap penembak jitu itu. Apa kau tidak merasa malu?"ujar Na Na.
"Kim Na Na, jadi karena orang itu maka sekarang kau menutupi luka di wajahmu?".
Na
Na langsung mencoba menjatuhkan Yoon Sung. Tapi dengan sigap Yoon Sung
segera menarik Na Na dan menjatuhkannya. Na Na terkejut, dia merasa
kejadian ini seperti kejadian sewaktu seseorang yang telah menyelamatkan
dari tembakan. Exactly Kim Na Na!
Ki Joon membasuh muka dan mengeluh kalau akhir-akhir ini kepala sering sakit, dia mengeluhkan karena instruktur Judonya.
Di
kantor Yoon Sung, tiba-tiba terjadi keanehan dengan sistem jaringan
komputer, semuanya error dan semua karyawan pun berusaha membenahinya.
Ki Joon yang diminta untuk membenahi sistem jaringan dari hacker yang
masuk. Tapi Ki Joon mengatakan bahwa sangat susah, akhirnya Yoon Sung
menawarkan diri untuk membenahinya dan berhasil. Ki Joon melihat Yoon
Sung dengan tatapan sedikit aneh.
Ki
Joon pergi ke kamar mandi dan disusul oleh Yoon Sung. Yoon Sung
mengatakan pada Ki Joon kalau tadi sebenarnya Ki Joon hanya berpura-pura
tidak bisa. Yoon Sung bertanya pada Ki Joon ada apa dengan dirinya.
Tapi Ki Joon menyangkal dan segera pergi meninggalkan Yoon Sung.
Orang
suruhan Chun Jae Man mencari alamat dari anak-anak yang pernah ditemui
oleh Lee Kyung Wan. Lalu dia bertanya pada pemilik rumah yang dulu
ditempati oleh Mi Jin. Orang suruhan Chun Jae Man mengaku kalau dia
adalah guru sekolah Mi Jin, tapi orang tersebut menolak memberitahu
alamat Mi Jin.
Ketika
orang suruhan Chun Jae Man pakan pergi dari jauh dia melihat Na Na
pulang ke rumah. Dan mengingat bahwa Kim Na Na adalah orang yang
mendampingi kedua anak tersebut waktu acara Lee Kyung Wan.
Yoon
Sung yang akan pulang dari kantor, tiba-tiba ditahan oleh orang
kantornya dan dipaksa untuk mengikut acara gathering bersama. Tapi Yoon
Sung menolak, dia beralasan kalau dia adalah orang yang sangat membenci
bau yang menempel pada bajunya.
Tapi
Yoon Sung terus dibujuk agar tetap ikut. Semua teman-teman kantor Yoon
Sung berkaraoke ria, Yoon Sung yang mengambil kesempatan untuk
meninggalkan tempat karaoke, tapi ditahan. Ki Joon yang mendapatkan
kesempatan bernyanyi menyanyi dengan sedih. Yoon Sung yang melihat Ki
Joon yang sudah mabuk memakai alasan untuk mengantarkan Ki Joon pulang.
Ki
Joon yang sudah mabuk, berbicara tentang keadaan adik laki-lakinya. Ki
Joon bercerita kalau adik laki-lakinya adalah seorang laki-laki biasa
dan menang dalam kejuaraan taekwondo tapi sekarang adiknya mengalami
kelumpuhan karena tetanus.
"Kenapa
aku harus membelikan dia sepatu boot yang berkualitas buruk! Kenapa
mereka memasang paku di sepatunya! kenapa? Karenanya adikku terkena
tetatus, kakinya hilang begitu saja!"ucap Ki Joon walau dalam keadaan
mabuk namun sangat jelas bagi Yoon Sung.
Yoon
Sung lantas berfikir apa sepatu yang digunakan adik Ki Joon sama
merupakan sapatu yang dibuat perusahaan Yon Hak? Tentu saja!
Yoon
Sung menelepon supir pengganti dan ternyata supir pengganti tersebut
adalah Kim Na Na. Ki Joon yang menyadari kalau ada Na Na segera menyapa
Na Na. Ki Joon mengatakan kalau Na Na dan Yoon Sung seperti memiliki
sebuah hubungan, Na Na menyangkalnya. Na Na yang akan menaiki mobil,
dihalangi oleh Yoon Sung yang menyuruh Kim Na Na untuk duduk di samping
Ki Joon dan Yoon Sung yang mengemudikan mobil.
Sepanjang perjalanan Ki Joon yang bersandar di bahu Na Na membuat Yoon Sung kesal melihatnya.
"Go Ki Joon"panggil Yoon Sung.
"Sudah
aku katakan tinggal kemudikan saja?"jawab Ki Joon malas dan segera
bersandar ke bahu Na Na lagi. Karena kesal melihat Ki Joon, Yoon Sung
segera membelok-belokkan mobilnya agar Ki Joon menjauh dari Na Na. Na Na
melihat kelakuan Yoon Sung kesal dan menyuruh Yoon Sung untuk tetap
mengemudi dengan hati-hati.
Yoon
Sung menggendong Ki Joon ke apartemennya. Adik laki-laki Ki Joon
membukakan pintu. NaNa dan Yoon Sung terkejut melihat kondisi fisik adik
Ki Joon. Yoon Sung segera menggendong Ki Joon ke kamarnya.
Yoon
Sung melihat suasana kamar Ki Joon dan matanya terpaku pada foto Ki
Joon dan adiknya yang memegang medali. Adik Ki Joon datang menghampiri
Na Na dan Yoon Sung dan berterima kasih karena telah mengantar Ki Joon
pulang. Na Na dan Yoon Sung melihat Ki Joon yang mengigau dan menitikkan
air mata.
Na Na dan Yoon Sung pulang menggunakan Bus.
"Terima kasih, karena kau aku tidak jadi dipecat (pegawai blue house dilarang bekerja sampingan)"ujar Na Na pada Yoon Sung.
Yoon Sung hanya diam dan memejamkan mata dan mengingat kejadian tadi saat bersama Ki Joon. Rasa keadilan Yoon Sung terusik!
Na
Na yang sejak tadi bicara dan tidak ada sahutan dari Yoon Sung. Na Na
melihat Yoon Sung yang memejamkan mata dan mulai bersandar di bahu Na
Na, Na Na mencoba menyingkirkan kepala Yoon Sung dari bahunya tapi tetap
saja tidak bisa, melihat Yoon Sung tersenyum Na Na ikut tersenyum.
Orang
suruhan Chun Jae Man, mengendap-endap masuk ke rumah Na na dan mulai
menyelidiki tentang Na Na, dia menemukan catatan dari artikel-artikel
dari koran tentang Kim Yong Shik.
Na Na dan Yoon Sung berjalan menuju rumah Na Na.
"Setiap hari kau berjalan pulang dan pergi, seperti ini?"tanya Yoon Sung.
"Pasti,
sambil olah raga itu bagus. Pergi kerja dengan mobil setiap hari dapat
membuatmu tumpukan lemak, lambat dan gemuk"jawab Na Na.
Yoon
Sung meminta imbalan dari Na Na karena sudah mengemudikan mobil untuk
Na Na dan lagi mengantarkan Na Na sampai rumah maka dari itu Na Na harus
memberikan kimchi untuk Yoon Sung.
Na
Na masuk rumah, orang suruhan Chun Jae Man bersembunyi dan mengeluarkan
pisau untuk melukai Na Na. Yoon Sung yang melihat dari pintu, bersuara
dan berkata apakah Na Na masih lama mengambilkan Kimchinya. Orang
suruhan Chun Jae Man mendengar itu segera keluar rumah Na Na.
Ketika
orang suruhan Chun Jae Man keluar, Yoon Sung segera merebut topi yang
dipakai dan menghajar orang tersebut. Orang tersebut segera mengeluarkan
pisau tapi mampu dikalahkan oleh Yoon Sung dan Yoon Sung berhasil
membawa buku milik Na na yang diambil oleh orang tersebut.
Kim
Na Na yang sedang membungkuskan kimchi untuk Yoon Sung, disusul oleh
Yoon Sung yang datang menghampirinya dan mengembalikan buku Na Na
seperti semula.
"Yaaahk.."teriak Yoon Sung.
"Aish, kau membuatku takut"ujar Na Na.
"Seorang wanita sendirian di rumah dengan pintu tidak terkunci apa kau tidak takut"tanya Yoon Sung.
"Tidak, aku peringkat 4 dalam Judo, aku juga memiliki anjing di rumah"ujar Na Na.
Yoon
Sung yang sedang berjalan pulang teringat orang yang akan mencelakai Na
Na adalah orang yang sama pada saat kejadian Lee Kyung Wan. Karena
khawatir dengan Na Na akhirnya Yoon Sung tidak pulang dan duduk di depan
rumah Na Na hingga pagi.
"Kim Na Na "ucap Chun Jae Man.
"Ini
pertama kalinya aku mendengar nama itu?"ujar Chun Jae Man lagi. Chun
Jae Man menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari tahu tentang Kim Na
Na. Orang suruhan Chun Jae Man mengatakan kalau dia mungkin sudah tahu
siapa City Hunter tersebut. Chun Jae man menyakan siapa orang tersebut.
Dan Orang suruhannya mengatakan dia akan memberitahu setelah
memastikannya.
Atasan
Kim Na Na menegur Na Na karena masalah pengadilan yang selalu
mengirimkan surat tentang masalah rumahnya. Atasan Na Na meminta agar
masalah tersebut segera diselesaikan jika tidak sebaiknya Na Na keluar
dari pekerjaan ini. Na Na berjanji kalau akan menyelesaikanya.
Na
Na menemui pemilik rumah dan meminta agar memberinya sedikit waktu dan
jangan lagi mengirim surat pengadilan ke kantornya. Pemilik rumah
mengatakan kalau itu sudah bukan urusannya lagi karena dia sudah
menjualnya.
Na
Na berlari kembali ke kantor. Di sisi lain Yoon Sung sedang meminum
kopi dan mengeluh karena tidak seperti buatan Na Na. Na Na berlari
menghampiri Yoon Sung.
"Lee Yoon Sung ssi"ucap Na Na.
"Yaa, Kim Na Na tolong buatkan aku kopi ,ok?"ucap Yoon Sung.
"Lee Yoon Sung ssi"ucap Na Na lagi.
"Oh, apa kau ingin mengatakan kalau kontraknya sudah selesai? OK katakan saja"ucap Yoon Sung.
"Lee
Yoon Sung ssi, siapa yang memberimu ijin untuk mencampuri hidup orang
lain? bagaimana bisa kau membeli rumahku?!"bentak Na Na. Yoon Sung kaget
mendengarnya.
0 comments:
Post a Comment